Selasa, 12 Februari 2013

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo 29-30 Desember 2012



Pendakian Gunung Merbabu Jalur Selo 29-30 Desember 2012

Setelah pendakian gunung merapi usai, pendakian kami selanjutnya adalah gunung merbabu. Pendakian jadi dilaksanakan pada tanggal 29-30 desember 2012 dengan peserta 12 orang (saya, Feri, Sulis, Ripan, Agung, Amad, Alan adalah teman satu desa, dan ada 5 orang dari luar desa yaitu Said, Agus, Nugroho, Umi, dan Ida). Sebenarnya ada Reska yang tidak jadi ikut karena flu dan tidak mendapatkan ijin dari orang tuanya, dia hanya mengantar Nugroho ke rumahku.

Sabtu, 29 desember 2012
Pagi itu semuanya sepakat untuk pemberangkatan kumpul di rumah saya, dari pukul 9 teman-teman satu persatu datang dan aja juga yang belum tahu rumah saya sehingga harus menjemput di perempatan desa. Pukul 10.45 kami semua sudah lengkap dan mulai pemberangkatan dengan memakai 6 motor. Tak lupa kami menyempatkan berfoto di depan rumah untuk kenang-kenangan, he he he

Ternyata jalan menuju basecamp sangat terjal, sehingga sebagian motor kami ada yang tidak kuat dan terpaksa yang bonceng harus jalan
Kami tiba dibasecamp pukul 13.15, kemudian kami istirahat sejenak memakan bekal yang dibawa dari rumah dan sebagian melaksanakan ibadah sholat. Setelah makan, kami saling memperkenalkan diri agar saling mengenal satu dengan yang lainnya. Kemudian kami mempersiapkan perlengkapan masing-masing. Tiket masuk pendakian setiap orang hanya Rp 4.500,00 dan parkir sepeda Rp 5.000,00

 Alhamdulillah cuaca sore hari ini walaupun berkabut namun tidak hujan. Pukul 15.15 dengan diawali doa dan berfoto bersama kami memulai pendakian.


Berfoto di halaman basecamp
Terlihat dari masing-masing muka teman-teman merasa senang, tentunya yang bersedih mungkin yang membaca tulisan ini dirumah, ha ha. Terasa bebas sebebas udara, terlepas beban aktifitas sehari-hari, hawa dingin suasana tenang yang menentramkan, itulah yang saya rasa ketika pendakian, walaupun lelah tetapi terbayar semuanya.
Dengan membawa beban dipunggung masing-masing, kami memulai berjalan dengan perlahan-lahan. Keadaan hutan di gunung merbabu lebih lebat dari pada gunung merapi, itu yang membuat suasana lebih menyenangkan. Selama perjalanan kami sering beristirahat sebentar (dalam bahasa jawa “ngunjal ambekan” h ha) dan tak lupa kami mengambil poto untuk diabadikan. Pukul 16.25 kami sampai di pos 1 (dok malang).

Setelah istirahat sebentar kami melanjutkan perjalanan, dan haripun mulai berganti petang. Cahaya yang semakin berkurang dan gelap sehingga kami harus memakai alat penerangan yang kami bawa. Langkah kami sudah mulai melemah dengan nafas yang semakin berat tetap terasa bersemangat karena kebersamaan yang saling mendukung, bercanda dan tawa. sesampai ditempat yang lapang kami disajikan pemandangan sunset yang begitu indah. Walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 18.35 sunset masih terlihat jelas di ufuk barat. Disitu kami menyempatkan foto bersama, karena untuk melihat sunset itu harus memerlukan perjuangan.

Sunset semakin lama semakin menghilang, kami seperti kehilangan sesuatu dari pandangan mata kami. Waktu menunjukkan 19.02 pandangan menjadi gelap kembali, dan kami pun harus melanjutkan perjalanan. Jalur terjal dan tinggi terlihat samar-samar di depan kami, mau tidak mau kami harus mendaki satu satunya jalur tersebut dengan perlahan-lahan dan penuh tenaga.
Memerlukan waktu kurang lebih 2 jam untuk mendaki jalur tersebut. Setelah itu sesuatu banget, kami pukul 20.05 sampai di sabana 1 (pos 2) tempat yang luas dan ada teman-teman pendakian lain yang sudah mendirikan tenda disana. Ada dari rekan-rekan yang juga ingin mendirikan tenda disitu, namun setelah melihat peta pendakian jalur masih panjang dan kami urungkan niatan tersebut.
Disabana 1 terlihat jalur yang tidak terlalu terjal dan harus kami daki. Didepan sana terlihat puncak, dan kami pun mengira bahwa itulah puncaknya. Sehingga kami dengan semangat mendaki jalur tersebut. Sesampai di ujung ternyata bukan puncak, namun terlihat sabana yang luas didepan mata kami itulah sabana 2 (pos 3). Tepatnya pukul 21.15 kami tiba disabana 2. Langkah yang sangat lemah, nafas yang smakin berat, malam yang semakin larut membuat kami terlarut dan ingin sekali lekas beristirahat untuk melepaskan beban yang ada dipundak kami. Disitu kami istirahat sejenak, walaupun terasa lelah tetapi raut wajah dari rekan-rekan masih terlihat semangat membahana,,,,,

Kemudian kami melanjutkan perjalanan, disabana 2 itu memang luas sekali dan jalur yang kami lalui juga datar dan panjang, membuat langkah kami semakin ringan saja. Pada tengah-tengah perjalanan ada salah satu rekan yang belum kami kenal dan datang dari Jakarta menawari kami untuk mendirikan camp disamping camp mereka. Kemudian kami Tanya “kalau ngecamp disini, untuk mencapai puncak harus mulai jalan jam berapa?” salah satu dari mereka menjawab “jam 3.00 mas”. Dalam pikiran saya, apakan nanti rekan-rekan bisa bangun jam 3.00 ya, itu nyenyaknya waktu tidur, kemudian kami tawarkan kepada rekan-rekan apakah mau mendirikan camp disini atau lanjut? Disitu ada yang minta camp disini karena lelah dan ada yang minta lanjut karena tanggung. Kami pun membuka peta kembali, dan didalam peta tersebut kami beranggapan masih terdapat sabana 3, dan jalurpun terlihat semakin dekat. Kami sepakat untuk istirahat di sabana 3.
Dengan mengucapkan terimakasih kami tinggalkan rombongan tersebut, dan kami mulai mendaki jalur yang berada di depan kami. Ternyata jalurnya sangat terjal, itulah mengapa di peta terlihat dekat. Berat sekali kami mendaki jalur tersebut, sering kali istirahat dan banyak dari rekan-rekan yang minta mendirikan camp disini saja (walaupun tempat yang tidak bisa untuk didirikan tenda) kami semua juga masih berharap terdapat sabana 3 tempat kita nanti untuk mendirikan camp. Namun tidak kunjung sampai kami di sabana 3 tersebut, hanya terlihat jalur yang terjal dan curam (ketidaktahuan kami karena sama sekali belum pernah yang mendaki melalui jalur tersebut). Setelah 2jam lebih kami lewati jalur tersebut, ternyata kami langsung sampai di puncak kenteng songo pukul 11.24, sesuatu ya,, hahaha. Dimana sabana tigaaaa,,,,,,,,,,, hahahahah… 

Minggu, 30 desember 2012
Terdapat tempat yang datar di puncak tersebut, dan cukup untuk mendirikan camp. Kami pun langsung dengan segera mendirikan camp, kami keluarkan peralatan camp kami dan dengan kompak rekan-rekan saling membantu untuk mendirikan camp tersebut. Setelah camp didrikan kami segera membuat api unggun dengan kayu yang kami bawa dari bawah untuk menghangatkan badan dan yang lainnya ada yang melaksanakan ibadah sholat.  Ada teman-teman yang langsung pulas tertidur, dan ada juga yang bergadang sampai pagi sambil memasak air dan makanan didepan api unggun.

Pukul 4.13 hari semakin terang, kami bangun dan sebagian sholat subuh. Tidak sabar kami menanti kemunculan sunrice dari ufuk timur. Dari rekan-rekan banyak yang baru pertama kali melihat sunrice dari puncak gunung, dan itu merupakan suatu hal yang berkesan dan sesuatu banget,, hahahaha. Terlihat juga gunung merapi yang berdiri kokoh disebelah selatan. Dari bawah banyak dari rekan-rekan lain berusaha mendaki untuk mencapai puncak. Untung kami camp disini, sehingga tidak merasakan capek (bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang sekarang)
Semakin lama puncak semakin ramai, karena puncak adalah tujuan utama dari para pendaki.

Dipuncak kami memasak untuk sarapan dipagi harinya, menu makanannya adalah telur dadar dan mie goring. Setelah sarapan dan puas menikmati suasana di puncak serta foto-foto bersama, kami segera bergegas untuk packing dan bersiap untuk turun.
Kami turun dari puncak pukul 8.05, terlihat jalur yang sangat curam untung kami mendakinya di malam hari, jadi hanya kelihatan samar-samar. Selama turun kabut menghiasi seluruh pandangan mata kami dan kadangpun menghilang yang membuat pemandangan menjadi sungguh indah. Pada saat turun kami juga sering berpapasan para pendaki yang hendak menuju puncak padahal hari mulai siang dan kabut semakin tebal, tetapi juga rugi kalau tidak sampai puncak.

Hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam yakni pukul 8.50, kami sampai di sabana 2 (pos 3). Kami juga berjumpa dengan rekan yang semalam, dan ternyata ramai sekali para pendaki yang ngecamp di sabana 2 (pasti ada yang tidak sampai puncak pikirku). Sungguh indah pemandangan disabana 2 ini, semuanya terlihat ketika siang hari. Tempat yang lapang dan ditumbuhi rerumputan, pas sekali kalau dibuat lapangan sepak bola,, hahahahaha.

Lama kami istirahat disitu dan menikmati suasana dan pemandangan yang akan sangat jarang sekali kami dapatkan.
Tak mungkin kami selamanya akan berada disini, kami pun bergegas untuk melanjutkan perjalanan. Dari sabana 2 kami menuruni bukit selama kurang dari satu jam dan pukul 9.21 kami mencapai sabana 1 (pos 2). Disabana 1 juga tidak kalah dengan sabana 2 walaupun agak sedikit lebih sempit, terlihat bukit didepan beserta jalurnya yang berkelak-kelok. 

Dengan tidak mengambil istirahat panjang kami langsung melanjutkan perjalanan menuruni bukit yang terjal. Dengan waktu setengah jam kami turuni bukit tersebut, padahal kalau naik membutuhkan waktu berjam-jam. Pukul 10.01 kami sampai di tempat yang lapang waktu kami menikmati suasana sunset kemarin sore, awalnya saya kira ini sabana 1 dan ternyata bukan,, hehehe
Setelah beristirahat sejenak disitu, kemudian kami lanjutkan perjalanan. Walaupun jalannya tidak terjal tetapi terasa sangat jauh sekali, dan kami mencapai pos 1 pukul 11.27. Kemudian kami melanjutkan perjalanan, dan pukul 12.30 kami mencapai base camp.

Wajah-wajah lelah terlihat dari raut wajah rekan-rekan, kami bergegas membersihkan diri, makan, sholat, dan packing. Setelah semunya selesai packing kami pulang pukul 14.20 dan sampai rumah pukul 16.30.
Sayounara,, sampai jumpa di pendakian selanjutny,,, 
 
Peserta 12 orang
Ticket @orang 4.500
Parkir @sepeda 5.000
Makan soto + minum @orang 8.000
Stiker @ 2.500

Alokasi waktu perjalanan naik (termasuk istirahat) :
Basecamp – pos 1 (Dok Malang)                                            : 1jam 10menit
Pos 1 (Dok Malang) – tempat lapang (sabana bayangan)       : 2jam 10menit
 Tempat lapang (sabana bayangan) – sabana 1 (pos 2)           : 1jam 30menit
Sabana 1 (pos 2) – sabana 2 (pos 3)                                        : 1jam 10menit
 Sabana 2 (pos 3) – puncak kenteng songo                             : 2jam   9menit
Alokasi waktu perjalanan naik total                                        : 8jam   9menit

Alokasi waktu perjalanan turun (termasuk istirahat) :
Puncak kenteng songo - Sabana 2 (pos 3)                              :          45menit
Sabana 2 (pos 3) - Sabana 1 (pos 2)                                        :          31menit
Sabana 1 (pos 2) - Tempat lapang (sabana bayangan)            :          40menit
Tempat lapang (sabana bayangan) – Pos 1 (Dok Malang)      :          53menit
Pos 1 (Dok Malang) – Basecamp                                            : 1jam   3menit
Alokasi waktu perjalanan turun total                                      : 3jam 42menit

Pendakian Gunung Merapi Jalur Selo 15-16 Desember 2012

Pendakian Gunung Merapi Jalur Selo 15-16 Desember 2012

Bermula dari ajakan teman yang sedang berada dikalimantan, Said namanya teman sekolah saya waktu SMK. Setelah dia melihat foto-foto mendaki gunung merapi di facebook saya, dia tertarik dan berpesan “liburan cuti nanti muncak ke merapi donk,,,,,” aku pun mengiyakannya.
Setelah saya mendapatkan kabar tanggal kepulangan darinya, aku tak lupa mengingatkannya “id jadi gak muncak ke merapi?” Setelah sepakat, saya segera mempersiapkan peralatan hiking saya seperti carier, tenda (dome), kompor & methanol, nesting, dan perlengkapan lainnya.
 Ternyata ada satu lagi teman saya SMK yang tertarik setelah tahu bahwa Said dan saya akan mendaki merapi. Namanya Nur, juga teman sekerja Said di Kalimantan. Saya juga mengajak saudara saya yang masih sepupu, Soni namanya. Jadi kita mendaki gunung merapi ber empat.

Sabtu, 15 Desember ‘12
Sore hari cuaca yang kurang mendukung pukul 16.00 WIB. Hujan turun membasahi halaman rumah ketika saya menunggu kedatangan teman-teman dan saya bertanya dalam diri sendiri “hujan, bagaimana ini jadi tidak?” karena perjanjian kita jam 16.00 berkumpul dirumah saya, dan teman-teman belum kunjung datang. Tidak lama kemudian Said tiba dirumahku, ia masih hafal jalan menuju rumah saya walaupun sedikit kebablasan. Setelah itu Nur telfon saya “rumahmu dimana? Aku sudah di perempatan desa” saya pun menjemput dia. Tinggal menunggu kepulangan Soni dari kursus. Setelah Soni tiba kami segera menyiapkan perlengkapan kami masing-masing. Kami menyiapkan packing basah untuk mengantisipasi hujan agar barang-barang bawaan kami didalam tas tidak basah.
 Pukul 16.30 kami berangkat dengan berboncengan memakai 2 motor, saya berboncengan dengan Said dan Soni berboncengan dengan Nur. Kami dari tawangsari mengambil jalan juwiring – delanggu – sawit – boyolali – cepogo – selo. Hujan gerimis mengguyur kami selama perjalanan dan hari pun semakin gelap. Setelah hampir 2 jam perjalan tanpa beristirahat kami sampai di petigaan joglo selo, hujanpun juga reda. Tepatnya pukul 18.15 kami berhenti di sebuah masjid untuk sholat magrib dan sekalian dijamak dengan sholat isya’.
Pemberhentian untuk ibadah Setalah usai sholat kami segera naik ke basecamp untuk tempat singgah sebelum pendakian. Untung kami membawa bekal nasi bungkus dari rumah, sehingga tidak perlu njajan untuk mengisi perut kami yang lapar. Setelah makan, kami menyiapkan perlengkapan kami, seperti memakai kaos kaki, kaos tangan, jaket, dan perlengkapan lainnya.
Di basecamp sebelum pendakian Kami memulai pendakian pukul 20.30, atas permintaan teman Said yang kelelahan mencari toilet untuk kencing (karena harus turun ke masjid). Setelah membayar tiket 5.000 @orang, kami memulai pendakian dengan berdo’a terlebih dahulu. Hawa dingin yang menembus pakaian kami terasa pada awal perjalanan, namun dengan perlahan tapi pasti hawa dingin tersebut hilang tergantikan keringat karena kalori yang terbakar selama perjalanan.
Awal pendakian 30 menit perjalanan menyusuri jalan yang sudah beraspal kami tiba di NEW SELO, namun semuanya gelap tiada orang disana. “Kaya tulisan BOLLY WODD” kata salah satu teman saya, kami pun menyempatkan foto bersama
NEW SELO Tidak berlama – lama kami pun melanjutkan perjalanan, sepanjang perjalanan kami banyak berhenti, tertawa, melempar banyak cerita, merasakan hawa dingin yang disertai butiran air, angin dingin yang berhembus menembus pakaian, terangnya bintang dilangit, dan pemandangan kota yang terlihat elok dari atas. Tak lupa merenungkan betapa besar penciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Menjumpai banyak kawan yang mendahului selama perjalanan (maklum teman-teman saya pemula, jadi harus sabar untuk menuju puncak di esok hari). Untung terdapat jalur alternatif dalam pendakian itu, kami melewati jalur alternatif tersebut yang membuat perjalanan kami semakin cepat.

Minggu, 16 Desember ‘12
Kurang lebih lama perjalanan kami memerlukan 5.30 jam untuk sampai dipasar bubrah, tepatnya pukul 02.00 pagi. Kami pun segera mencari tempat yang rata untuk mendirikan tenda peristirahatan. Sebelum tidur saya tak lupa menyalakan alarm pukul 03.30 dan makan sedikit roti untuk mengisi perut yang lapar. Terdengar suara angin dilur sana yang menerpa tenda kami, dengan suasana yang gelap dan hening serta kondisi fisik yang lelah membuat kami lekas tertidur walaupun terasa hawa yang sangat dingin.
Alarm berbunyi, saya bergegas bangun membuka pintu tenda. Kabut yang tebal, membuat jarak pandang mata saya terbatas. Untuk menghilangkan rasa dingin, saya berusaha menyalakan api unggun dengan kayu yang telah dibawa teman-teman selama perjalan kami. Susahnya menyalakan api,,,,, Selama itu terdapat teman-teman yang baru sampai di pasar bubrah dan sedang mencari tempat untuk mendirikan tenda, padahal kami sudah sempat tidur,, hehehe.
Hari semakin pagi, kabutpun semakin menghilang. Pukul 04.00 saya membangunkan teman-teman untuk melaksanakan sholat subuh dan menikmati api unggun untuk menghangatkan badan.
@pasar bubrah Setelah usai sholat, kami mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan yang kami perlukan untuk mendaki puncak (jangan membawa semua perlengkapan) pukul 4.30. Walaupun sedikit barang bawaan kami, mendaki puncak terasa berat karena medan yang kami lewati berpasir dan sangat terjal.
Rela berjalan merangkak demi puncak merapi Langit mulai terlihat terang, bertanda sun rice sebentar lagi. Kami pun mengerahkan tenaga kami untuk tetap mendaki medan tersebut. Al hasil karena memerlukan waktu 1.5 jam untuk mencapai puncak, kami menikmati suasana sunrice ditengah perjalan ke puncak dan itu pun sudah terlihat begitu indah sekali…..
Suasana Sun Rice Kami berhenti untuk menikmati suasana detik-detik munculnya sunrice, dan kami pun tidak melewatkannya dengan mengabadikan suasana itu kedalam sebuah gambar foto.
Setelah matahari mulai menjulang, kami pun melanjutkan perjalan ke puncak. Tercium bau belerang yang menyengat tertanda puncak sudah dekat. Kami tiba di puncak pukul 06.00 subhanallaah,,, dari sini terlihat kawah gunung merapi yang begitu besar dan terlihat gunung merbabu yang menjulang tinggi di depan sana. “Ingin rasanya melompat hingga sampai puncak merbabu,, hhahahaha”. Terlihat juga pasar bubrah yang begitu luas ternyata.
Lama kami berada di puncak untuk memuas-muaskan diri selagi dipuncak merapi. Dipuncak kami bertemu teman-teman dari segala penjuru, disana kami mengambil banyak foto dan membuat kopi ,,, h haha
Foto berssama di puncak merapi Pukul 09.00 kami segera mulai turun dari puncak menuju tenda kami, karena cuaca sore yang sering hujan. Kami beristirahat dengan membuat masakan dan memakan nasi kemarin sore (tidak basi ternyata). Di sekitar tenda kami ternyata sudah ramai sekali, terdapat rombongan dari UNS, Boyolali, Jogja, dan lain-lain.
Seusai makan kami segera membereskan barang-barang kami. Barang-barang harus dipacking semuanya, dan jangan sampai meninggalkan sampah kulit permen sekalipun.
Pasar Bubrah Pukul 10.00 kami mulai turun dari pasar bubrah, ternyata pemandangan juga sangat indah sekali, terlihat hamparan awan putih dan bukit-bukit yang panjang untuk kami lewati.
Hujanpun menemani kami selama perjalanan turun, seraya suara petir yang mengelegar ditelinga kami, jalan pun menjadi tempat aliran air yang membuat jalan menjadi licin. Secara perlahan tapi pasti kami langkahkan kaki dengan penuh hati-hati, mencari tumpuan yang kuat agar tidak terpeleset.
Sesampai pos 1 terdapat dua orang wanita yang belum kami kenal meminta untuk turun bersama, perjalanan menjadi lebih santai. Walaupun belum saling kenal tapi mengasikkan, sampai-sampai lupa untuk menanyakan namanya. Kami terpisah di NEW SELO, kedua wanita itu menunggu temannya yang belum turun. Kamipun segera turun untuk segera beristirahat dan membersihkan diri. Pukul 13.15 kami tiba di basecamp, kemudian membersihkan diri masing-masing, pesan teh hangat dan istirahat sebentar unntuk perjalanan pulang. Biaya basecamp, parkir, dan teh hangat 35.000,-
Setelah pukul 15.00 kami segera pulang, berhenti dahulu dimasjid yang kemarin untuk menjamak sholat. Seusai sholat kami melanjutkan perjalan pulang, dan sampai dirumah pukul 17.00….

Demikian pendakian kami, walaupun melelahkan tetapi tidak menyesal dengan apa yang telah kami rasakan ,,,, sampai jumpa kembali kawan,,,

 Peserta 4 orang
Ticket @orang 5.000
Parkir @sepeda 5.000
Makan mie telor + minum @orang 6.000
Stiker @ 2.500

Alokasi waktu perjalanan naik (termasuk istirahat) :
Basecamp – Pasar bubrah                 : 5jam 30menit
Pasar bubrah – puncak                      : 2jam
Alokasi waktu perjalanan naik total  : 7jam 30menit

 Alokasi waktu perjalanan turun (termasuk istirahat) :
Puncak – Pasar bubrah                       : 35menit
Pasar bubrah - Basecamp                   : 3jam 15menit
Alokasi waktu perjalanan turun total : 3jam 45menit